Kamis, 18 Juli 2013

Wise While Online - Think Before Posting


Sewaktu menyiapkan power-point buat ngisi acara Pelatihan Internet Positif, Internet Sehat dan Internet Aman, ada suatu kalimat yang menarik perhatian saya. Tulisannya begini, wise while online, think before posting yang saya lihat ada pada website Internet Sehat dari ICT Watch


Saya pernah baca bahwa dalam dunia maya sebuah tulisan yang sudah pernah ditayangkan (posting) akan tetap “tersimpan” di internet walaupun kita sudah menghapus tulisan itu dari blog atau situs sejenis lainnya.

Jadi, kita memang sepatutnya berpikir masak-masak (thing) sebelum menayangkan (posting) sebuah tulisan, karena jika tulisan itu memberikan dampak negatif, tentu penyesalan kemudian tiada gunanya (nasi sudah menjadi bubur, leh). Demikian pula saat kita berinteraksi di dunia maya (online), kita harus bersikap bijak (wise) baik dalam memilih konten yang akan kita lihat maupun dalam menggunakan semua fasilitas yang ada, jangan sampai merugikan orang lain.

Sahabat, mari kita bersikap 'wise' sewaktu sedang 'online' dan 'thing' dulu secara baik-baik sebelum 'posting' sebuah tulisan, baik berupa update status, komentar maupun kicauan sependek apapun seperti 'Twit'.

Kapan hari saya pernah mendengar kalimat "Kenapa sih tahun kelahirannya disembunyikan? Malu ya kalau kalau ketahuan umurnya? Rupanya dia penasaran kenapa beberapa temannya (termasuk saya) tidak mencantumkan tahun kelahiran di profil facebook.

Sebenarnya, alasan saya tidak mencantumkannya lebih dikarenakan masalah keamanan / privasi. Maksudnya semakin banyak data dan informasi yang disampaikan di sebuah jejaring sosial akan semakin memperbesar kesempatan pihak lain untuk berbuat jahat.

 “Cracker (hacker jahat) itu canggih, membobol internet lewat kemampuan programming-nya”, Anda juga berpikir begitu?? Sejujurnya, seringkali penjahat itu cuma menebak-nebak password saja mulai dari nama, biodata, hal-hal favorit, atau kombinasi ketiganya. Banyak hal negatif yang bisa menimpa kita jika kurang bijaksana (wise) dalam berbagi info pribadi, seperti banyaknya spam yang membanjiri inbox email, ancaman penipuan/pishing, juga kiriman program jahat (virus, spyware, malware).

Tidak sedikit orang yang berpikir pornografi adalah satu-satunya hal negatif yang bisa pengguna internet dapatkan, kenyataannya ada banyak hal yang berpotensi merugikan (baik secara moril maupun materiil) di internet dan hal-hal tersebut ironisnya umum dilakukan oleh para netizen.

Menurut situs ICTWatch, cyberbullying merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Contoh paling ekstrimnya adalah situs-situs yang menghina kelompok/agama tertentu, menyebarkan fitnah, mengadu domba, dan sebagainya. Kalau suatu saat kita menemukan situs-situs seperti ini, tidak perlu dibesar-besarkan dan tidak usah dikomentari secara berlebihan atau diinfokan ke teman-teman kita. Langsung saja laporkan ke Depkominfo agar segera ditindak, dengan cara mengirimkan email ke aduankonten@depkominfo.go.id

Penjelesan selanjutnya dapat anda baca pada artikel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, komentar yang mengandung SARA akan kami hapus. Terima kasih.