Senin, 17 Mei 2010

[MTSuperClub] Mario Teguh Golden Ways - NANTI !!!

Sahabat Indonesia yang super, yang sedang bekerja keras dengan jujur agar kedamaian dan kesejahteraannya dilebihkan, dan adik-adik dan anak-anak saya yang hatinya baik, yang sedang menjadikan dirinya peniru yang sulit ditiru.
Mudah-mudahan sapa saya di Senin siang yang penuh dengan hadiah besar bagi yang mengupayakan kepantasan untuk menerimanya, menjumpai Anda dalam kesehatan dan kegembiraan belajar dan bekerja bagi kebesaran kehidupan diri dan keluarga terkasih.
 
Semua janji untuk menjadi, tidak lebih penting daripada kesungguhan untuk menjadi.
 
Mohon Anda periksa, lebih panjang deret janji Anda, atau deret bukti pencapaian dari janji Anda?
 
Tetapi, meskipun janji kita yang terdekat dan yang terjauh belum terpenuhi, kita masih tetap membuat janji baru. Kita menumpuk janji baru di atas janji lama, membuat janji baru yang lebih sesuai dengan keadaan hari ini, dan membuat janji kesungguhan baru untuk sebuah tekad lama yang juga adalah janji lama.
 
Lama-lama … kita akan kehilangan hormat kepada diri sendiri, yang hanya berjanji, dan berjanji untuk menepati janji, yang kemudian ditepati dengan janji baru.
 
Lama-lama … kita akan diam, tak berani berjanji … tetapi tetap dalam keheningan yang penuh kegelisahan, dan yang tetap tanpa tindakan.
 
Oooh … betapa seringnya kita menyiksa diri sendiri, tanpa menyadarinya;
 
dan, aaah … kasihan sekali mereka yang sering menjadi sasaran pengungkapan kekesalan kita karena rendahnya penghormatan hidup ini.
 
Kapankah ini semua berakhir,
dan berputar,
dan menjadi sebuah perjalanan kehidupan yang tegas,
yang sibuk,
yang penuh dengan keringat yang ceria,
yang letih dalam kesyukuran,
yang terkantuk-kantuk dengan senyum yang lucu,
dan tertidur dalam pangkuan Tuhan yang mensyukuri
keindahan hati kita?
 
… nanti …
 
Mudah-mudahan Tuhan menjauhkan dari hati kita
syak dan sangka yang mematahkan kesungguhan untuk meneruskan,
dan menguatkan hati kita untuk menyegerakan tindakan,
dan menabahkan kalbu ini untuk menghadapi kesulitan,
dan melembutkan nurani kita agar mampu mensyukuri kesempatan untuk belajar dan bekerja.
 
Amien …
 
...........
 

Sahabat saya yang baik hatinya,
 
Berikut adalah beberapa Super Points (yang tidak mungkin semua) yang kita bahas dalam MTGW – NANTI !!! yang semalam telah dengan sangat super dipersembahkan oleh rekan-rekan super kita di Metro TV.
 
Please kindly enjoy, absorb, and apply.
 
………..
 
Mario Teguh Golden Ways
NANTI !!!
 
………..
 

Ijinkanlah saya memulai dengan pertanyaan ini kepada Anda:
 
Apakah cara-cara yang menjadikan Anda sekarang,
akan menjadi cara yang akan menghebatkan Anda nanti?
 
Karena,
 
Tidak ada orang bisa menjadi hebat dengan meneruskan cara-cara yang menjadikannya pribadi yang dikeluhkannya hari ini.
 
Jika ada dari yang kita lakukan hari ini hanya menjadi sebab bagi kegelisahan dan penyesalan, maka akan bijak sekali bagi kita untuk memeriksa sikap dan pikiran yang kita gunakan untuk membuat keputusan.
 
Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas keputusan kita.
 
Anda yang baik hidupnya, adalah pribadi-pribadi yang menggunakan sikap dan pemikiran yang baik, sehingga baik juga keputusan-keputusan nya.
 
Dia yang emosional, yang meledak-ledak reaksinya terhadap perilaku lingkungannya, akan hidup dalam kesibukan meredam ledakan-ledakan masalah dalam hubungannya dengan orang-orang yang penting bagi keberhasilannya.
 
Dia yang rajin bermalas-malasan,
yang suka segera menunda,
yang tak tertarik untuk bangkit dari leyeh-leyeh,
yang sudah merasa lebih sehat dengan melihat orang berolah-raga di televisi,
yang hanya tertawa kalau ada yang lucu – juga di televisi,
yang menaruh belajar untuk kebaikan masa depan - di bawah acara hiburan yang segera terlupakan,
yang menikmati kesempatan untuk tidak bekerja di jam kerja,
yang merindukan liburan di hari kerja,
yang liar belanja untuk menyesal karena belanja,
dan yang takut kembali bekerja di hari libur …
… apakah nasehat Anda untuknya?
 

Sahabat saya yang sama haknya untuk berhasil,
yang besar kesungguhannya untuk memasuki kehidupan yang baru,
yaitu kehidupan yang segar kesyukurannya,
dan yang bebas dari penyesalan-penyesal an yang sebetulnya bisa kita hindari,
 
Ini adalah formula yang saya sampaikan dalam Super Note yang lalu, yang semalam saya sampaikan lagi, bahwa
 
UPAYA = DOA + TINDAKAN
 
Yang menjadi pengurai awal dari logika di balik hukum Tuhan, bahwa
 
Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, kecuali kaum itu berupaya mengubahnya.
 
Yang berarti, Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, TANPA kepantasan orang itu untuk diubahkan nasibnya baginya.
 
Yang berarti, selama Tuhan menunggu kepantasan seseorang untuk diubah nasibnya, TIDAK ADA APA DAN SIAPA PUN yang bisa membantu orang itu mengubah nasibnya.
 
Yang berarti, permintaan tolong kepada manusia, makhluk, atau benda apa pun untuk memperbaiki rezeki dan nasib, TIDAK AKAN BERDAMPAK bagi orang yang upayanya sedang ditunggu oleh Tuhan.
 
Sehingga, meminta bantuan kepada manusia, makhluk, atau benda apa pun untuk memperbaiki rezeki dan nasib, tanpa keikhlasan untuk belajar dan bekerja dengan jujur, adalah kesia-siaan.
 
Kebaikan adalah kebaikan.
Dan, hanya kebaikan yang membaikkan.
 
Maka marilah kita mengikhlaskan diri untuk menjadi pribadi yang baik,
yang pantas bagi perasaan yang damai,
yang sesuai bagi pikiran yang bersih dari konflik,
yang cocok bagi hubungan yang saling menguntungkan dengan orang lain,
yang memang harus dibayar tinggi,
yang sudah saatnya dimuliakan dengan penghormatan yang mengharukan,
yang selayaknya pulang ke rumah dengan perasaan damai,
dan yang haru disapa oleh Tuhan sebagai jiwa yang tenteram.
 
………..
 
Lalu mengapakah kita sering cenderung memilih kesenangan sementara, untuk mengabaikan hal-hal baik yang menjadikan kita berbahagia dalam kebahagiaan yang sesungguhnya?
 
Karena, …
 
Jika hanya untuk kesenangan, yang palsu-palsu juga sudah cukup.
Tetapi, jika untuk kebahagiaan, kita membutuhkan yang benar.
 
………..
 

Sahabat saya yang hatinya baik,
 
Begitu dulu ya?
 
Saya harus memohon maaf karena tidak merincikan setiap Super Point yang semalam kita bahas di MTGW – NANTI !!!, tetapi mudah-mudahan tulisan sederhana di atas dapat mendampingi kesungguhan Anda dalam belajar dan bekerja hari ini, agar Anda disejahterakan dan dibahagiakan oleh Tuhan karena kerja keras dan kejujuran Anda.
 
Apa lagi kah yang ditunggu oleh jiwa yang jujur dan bekerja keras, selain kesejahteraan dan kebahagiaan?
 
Sampai kita bertemu suatu ketika nanti ya?
Anda tidak tahu ya, bahwa semua keinginan saya adalah bertemu dan membahagiakan Anda?
 
Mudah-mudahan yang Anda pelajari hari ini akan menghebatkan Anda, yang Anda kerjakan hari ini akan membesarkan peran Anda bagi kebaikan sesama.
 
Mudah-mudahan Tuhan menaungkan kedamaian, kesejahteraan, dan perlindungan kepada Anda dan keluarga terkasih.
 
Mohon Anda sampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga yang kebahagiaannya menjadi tujuan dari kerja keras Anda.
 
Loving you all as always,
 
Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-211-56900 | For The Happiness Of Others | Jakarta

sumber : Mailist from "Exnal Corp" - MTSuperClub

Kamis, 13 Mei 2010

Perlakukan PPN Pupuk Bersubsidi

Inilah oleh-oleh ketika kami mendapat kesempatan dari Distributor Pupuk Bersubsidi yang ada di Kabupaten Blora untuk mengikuti/menghadiri "Workshop Perpajakan" yang diadakan oleh Paguyuban Distributor Pupuk Bersubsidi Jawa Tengah. Acara tersebut mendapat tanggapan yang sangat antusias, terbukti dari jumlah undangan yang disebar sekitar 200 orang namun yang hadir lebih dari 200 orang (seperti disampaikan Ketua Paguyuban).
PPN, Pengusaha, dan Faktur Pajak
PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas (dalam kaitan dengan Pupuk Bersubsidi) : Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha; Import Barang Kena Pajak; Penyerahan Jasa Kena Pajak di Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha; dan Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
Dalam kaitan dengan Pupuk Bersubsidi, karena memenuhi hal diatas, maka bisa dikenakan PPN.
Jenis Barang yang tidak dikenai PPN adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut :
a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak.
c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi ditempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan
d. uang, emas batangan, dan surat berharga.
Dalam kaitan dengan Pupuk Bersubsidi, apakah Pupuk Bersubsidi termasuk yang tidak dikenakan PPN? Apakah Pupuk Bersubsidi termasuk barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak?.
bersambung...

Selasa, 11 Mei 2010

Jayabaya

Yudhistira
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandane yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak
.

Bumi saya suwe saya mengkeret.
Sekilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Akeh janji ora ditetepi.
Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Manungsa pada seneng nyalah.

Ora ngindahake hukum Allah.
Barang jahat diangkat-angkat.
Barang suci dibenci.
Akeh manungsa mung ngutamake dhuwit.
Lali kamanungsan.
Lali kabecikan.
Lali sanak lali kadang.
Akeh Bapa lali anak.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Nantang bapa.
Sedulur pada cidra.
Kulawarga pada curiga.
Kanca dadi mungsuh.

Akeh manungsa lali asale.
Ukuman Ratu ora adil.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.

Akeh kelakuan sing ganjil.
Wong apik-apik pada kepencil.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Luwih utama ngapusi.
Wegah nyambut gawe.
Kepingin urip mewah.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Wong bener thenger-thenger.
Wong salah bungah.
Wong apik ditampik-tampik.
Wong jahat munggah pangkat.
Arjuna
Wong agung kesinggung.
Wong ala kepuja.
Wong wadon ilang kawirangane.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Akeh ibu pada ngedol anake.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Akeh wong ijol bebojo.
Wong wadon nunggang jaran.
Wong lanang linggih plangki.

Randa seuang loro.
Prawan seaga lima.
Duda pincang laku sembilan uang.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Akeh wong ngaku-aku.
Njabane putih njerone dadu.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Akeh bujuk akeh lojo.
Akeh udan salah mangsa.
Akeh prawan tuwa.
Akeh randa nglairake anak.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.

Agama akeh sing nantang.
Perikamanungsan saya ilang.
Omah suci dibenci.
Omah ala saya dipuja.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Werkudara / Bima
Akeh laknat.
Akeh pengkhianat.
Anak mangan bapak.
Sedulur mangan sedulur.
Kanca dadi mungsuh.
Guru disatru.
Tangga pada curiga.
Kana-kene saya angkara murka.
Sing weruh kebubuhan.
Sing ora weruh ketutuh.
Besuk yen ana peperangan.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Akeh wong becik saya sengsara.
Wong jahat saya seneng.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Wong salah dianggep bener.

Pengkhianat nikmat.
Durjana saya sempurna.
Wong jahat munggah pangkat.
Wong lugu kebelenggu.
Wong mulyo dikunjoro.
Sing curang garang.
Sing jujur kojur.
Pedagang akeh sing keplarang.
Wong main akeh sing ndadi.

Akeh barang haram.
Akeh anak haram.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Akeh barang-barang mlebu luang.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Wong tuku nglenik sing dodol.
Sing dodol akal okol.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Sing kebat kliwat.
Sing telah sambat.
Sing gede kesasar.
Sing cilik kepleset.
Sing anggak ketunggak.
Sing wedi mati.
Sing nekat mbrekat.
Sing jerih ketindhih.
Sing ngawur makmur.
Sing ngati-ati ngrintih.
Sing ngedan keduman.
Sing waras nggagas.
Wong tani ditaleni.
Wong dora ura-ura.
Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
Bupati dadi rakyat.
Wong cilik dadi priyayi.


Sing mendele dadi gede.
Sing jujur kojur.
Akeh omah ing nduwur jaran.
Wong mangan wong.
Anak lali bapak.
Wong tuwa lali tuwane.
Pedagang adol barang saya laris.
Bandane saya ludes.
Nakula
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Sing edan bisa dandan.
Sing bengkong bisa nggalang gedong.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Ana peperangan ing njero.
Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.

Durjana saya ngambra-ambra.
Penjahat saya tambah.
Wong apik saya sengsara.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.

Kebingungan lan kobongan.
Wong bener saya tenger-tenger.
Wong salah saya bungah-bungah.


Akeh banda musna ora karuan lungane.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Isih untung sing waspada.

Angkara murka saya ndadi.
Kana-kene saya bingung.
Pedagang akeh alangane.
Akeh buruh nantang juragan.
Juragan dadi umpan.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Wong pinter diingar-ingar.
Wong ala diuja.

Wong ngerti mangan ati.
Banda dadi memala.
Pangkat dadi pemikat.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Patihe kepala judi.
Wong sing atine suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Pemerasan saya ndadra.
Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pitik angkrem saduwurane pikulan.
Maling wani nantang sing duwe omah.
Begal pada ndugal.
Rampok pada keplok-keplok.

Wong momong mitenah sing diemong.
Wong jaga nyolong sing dijaga.
Wong njamin njaluk dijamin.
Akeh wong mendem donga.
Kana-kene rebutan unggul.
Angkara murka ngombro-ombro.
Agama ditantang.
Akeh wong angkara murka.
Nggedheake duraka.
Ukum agama dilanggar.
Prikamanungsan diiles-iles.
Kasusilan ditinggal.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Wong cilik akeh sing kepencil.

Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lan duwe prajurit.
Negarane ambane sapra-walon.
Tukang mangan suap saya ndadra.
Wong jahat ditampa.Wong suci dibenci.


Sadewa
Timah dianggep perak.
Emas diarani tembaga.
Dhandhang diandakake kuntul.
Wong dosa sentosa.
Wong cilik disalahake.
Wong nganggur kesungkur.
Wong sregep krungkep.
Wong nyengit kesengit.
Buruh mangluh.
Wong sugih krasa wedi.
Wong wedi dadi priyayi.
Senenge wong jahat.
Susahe wong cilik.
Akeh wong dakwa dinakwa.
Tindake menungsa saya kuciwa.

Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Hore! hore!.


Wong Jawa kari separo,
Landa-Cina kari sejodo.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil.

Sing eman ora keduman.
Sing keduman ora eman.
Akeh wong mbambung.
Akeh wong limbung.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.