Jumat, 18 Juni 2010

Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Semoga pernikahan kaliyan menjadi pernikahan yang abadi dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah... Biasanya doa itu yang kita panjatkan untuk mempelai dalam sebuah pernikahan.

Pengertian umum dari kalimat sakinah, mawadah wa rahmah yakni Adanya kedamaian, ketenangan dan ketentraman dalam merajut rasa saling cinta dan kasih sayang nan sejuk dan abadi.
Dalam kesempatan ini kami sampaikan 3 (tiga) tinjauan, yaitu :

ASAL KATA-HISTORIS
Secara historis, kalimat hasil rangkaian tiga kata utama bisa diartikan:
  • "Sakiinah" artinya 'tenang, tentram'
  • "Mawaddah" artinya 'cinta, kasih sayang'
  • "Rahmah" artinya 'balas budi, empati' dan satu kata sambung "wa" yang artinya 'dan'
Tiga kata utama tersebut sejatinya merupakan istilah khas Arab-Islam yang dirujuk dari QS. Ar-Rum ayat 21.
"Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakiinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum:21)
Dalam perkembangannya, kata "sakiinah" diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia dengan ejaan yang disesuaikan menjadi "sakinah" yang berarti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan.

Kata "mawaddah" juga sudah diadopsi menjadi "mawadah" yang berarti kasih sayang. Mawaddah mengandung pengertian filosofis tentang adanya dorongan batin yang kuat dalam diri sang pencinta untuk senantiasa berharap dan berusaha menghindarkan orang yang dicintainya dari segala hal yang buruk, dibenci dan menyakitinya. Mawaddah adalah kelapangan dada dan kehendak jiwa dari kehendak buruk.

Kata "rahmah", setelah diadopsi, ejaannya disesuaikan menjadi "rahmat" yang berarti kelembutan hati dan perasaan empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan kepada pihak lain yang patut dikasihi dan disayangi.

Karena itu, kedamaian dan kesejukan berumah tangga akan terbina dengan baik, harmonis serta penuh cinta kasih dan semangat berkorban bagi yang lain. Pada saat bersamaan jiwa dan ruh rahmah tersebut akan membingkainya dengan dekap kasih dan sapaan lembut sang Khalik.

TUJUAN
Sekarang apa perbedaan antara mawaddah dan rahmah. Jawaban anda mungkin bermacam-macam. Dari segi tujuan orang berumah tangga, maka "Mawaddah" adalah cinta dari seorang suami, sedangkan "rahmah" adalah cinta dari seorang istri. Sehingga keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah bukan hanya berarti keluarga yang tenang dan bahagia saja, tapi ada sesuatu dibalik itu, perlunya cinta yang diberikan oleh suami kepada istri dan keluarga, dan cinta yang diberikan oleh istri kepada suami dan anak-anak.

Bisa ditambahkan bahwa, tujuan berkeluarga yang lain adalah mengurangi kesalahan bahkan kemaksiatan. Contohnya, jika sebelum berkeluarga pemuda atau pemudi lajang dapat berpergian dengan bebas, maka setelah berkeluarga kegiatan mereka menjadi terbatas.
Ada prioritas lain yang harus mereka perhatikan, yakni keluarga.

Jadi, bila setiap anggota keluarga sibuk dengan kegiatan diluar rumah tanpa memperhatikan keluarganya, lalu apa bedanya menikah dengan tidak menikah? Mungkinkah tercipta keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah apabila setiap orang jarang bertemu dan berkomunikasi? Karena tujuan berkeluarga sebagian orang telah berbeda dengan yang Allah SWT ajarkan kepada kita dalam surat Ar Ruum, yakni menciptakan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

PROSES-ANALOGI
Dalam menapaki bahtera rumah tangga, maka seharusnya seseorang melaksanakan proses/tahapan yang harus dilalui, yaitu "Sakinah", "Mawaddah" dan "Warahmah".
Tahapan "Sakinah" dicapai pada saat ijab kabul pasangan suami-istri. Selanjutnya "Mawadah" adalah proses yang terjadi, yang harus dilalui dan dialami setelah Sakinah untuk menuju Warahmah. dan akhirnya "Warahmah" merupakan proses akhir, yaitu untuk mendapatkan rahmat dari Allah.

Penganalogian paling mudah bagi ketiganya sebagai satu konteks yang mempunyai makna masing-masing namun merupakan satu rangkaian proses yang tidak bisa dipisahkan adalah seperti lomba lari.
Sakinah adalah startnya, Mawadah adalah lintasan larinya, dan Warahmah adalah finish/goal-nya.
Lomba lari yang dimaksud adalah lomba lari berpasangan (three-legged race).

Suami dan istri, berlari di lintasan yang sama dengan sebelah kaki masing-masing terikat dengan sebelah kaki yang lain. Untuk bisa berlari dengan selaras tentu saja mereka harus menyamakan ritme yang bertolak belakang menjadi senafas. Berlari dengan ritme yang harmonis bukan perkara mudah. Satu pihak mengatur ritme sedang pihak yang lain menyesuaikan. Mau tidak mau harus ada yang mengesampingkan egonya. Mengatur dan diatur bukan soal menang-kalah / kuat-lemah / penjajah-dijajah tetapi lebih kepada sinkronisasi aksi untuk mencapai visi.

Wallahualam...


Tautan/Link terkait dan sumber penulisan :
» Yahoo Gruop Keluarga Samara
» Facebook Fanpage Keluarga Sakinah
» Buku Pintar Membina Rumah Tangga (Mamah Dedeh)
» Keluarga Sakinah Wawaddah Wa Rahmah (Syaikh Mahmud Mahdi Istambuli)
» Download MP3: Keluarga Samara (Zainal Abigin)
» Ariana-MyJourney Blog
» Mujahid Blog
» Inpirational-Conpiratcy Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, komentar yang mengandung SARA akan kami hapus. Terima kasih.